19 Februari 2008

Belajar Secara Katolik

(Memanfaatkan tugas sekolah untuk mendapatkan harta rohani)


Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kol. 3:17)

Ada apa dengan Tugas Sekolah?
Pernahkah kamu bertanya mengapa kamu pergi ke sekolah? Mungkin kamu punya sebuah tujuan untuk memasuki sebuah karir tertentu, dan kamu tahu studimu akan membawamu mencapainya.
Tak penting apakah kamu tahu atau tidak bagaimana kamu akan menggunakan pendidikanmu dalam hidupmu kelak; tugas sekolahmu, seperti semua hal lain dalam hidupmu, adalah sarana untuk membantumu menjadi seorang kudus. Ya! Benar- ada alasan spiritual/rohani mengapa kamu belajar!! Apapun yang kita lakukan, apakah penting atau tidak, harus dilakukan sebagai jawaban “ya” yang rendah hati pada kehendak Allah. Kita harus selalu bekerja dengan niat memuliakan dan melayani Allah, lebih dari sekedar “karena kewajiban”, atau hanya untuk kesenangan kita.

Mengawali setiap aktivitas baru, apakah berkaitan dengan sekolah atau tidak, dengan niat memuliakan Allah adalah cara yang luar biasa untuk meresapkan dalam hati untuk siapa sesungguhnya kita bekerja. Ketika kamu tahu bahwa kamu belajar untuk Allah, itu akan menolongmu melakukan yang terbaik, betapapun berat dan membosankannya sebuah pekerjaan tidak akan terasa menyebalkan ketika kamu berfikir bahwa kamu dapat menyenangkan dan memuji Bapa dengan mengerjakannya dengan baik!!

Awali dengan Doa
Ya, hidup seorang pelajar itu sibuk! Belajar di kelas, PR, ujian-ujian, olahraga, kegiatan-kegiatan - mana waktu untuk berbicara dengan Allah? Kita tidak selalu punya waktu untuk berdoa dalam waktu yang lama, sehingga kita bilang bahwa “tidak ada waktu untuk berdoa”. Tapi ada cara sederhana untuk menjaga agar ingatan kepada Allah selalu berada dalam benakmu. Para kudus sering melakukannya, dan kamu dapat menirunya dengan cara: mengawali setiap aktivitas baru dengan sebuah doa. Dan tidak harus sebuah doa yang panjang! Bahkan cukup dengan membuat Tanda Salib dapat mengingatkan kita akan Allah dan sengsara Yesus demi keselamatan kita. Tanda Salib juga akan memberimu indulgensi sebagian tiap kali kamu melakukannya. Atau kamu dapat mengucapkan sebuah doa pendek seperti, “Aku mempersembahkan tugas sekolah ini demi kemuliaanMu” atau “Yesus, tolong aku agar dapat bekerja/belajar dengan baik”.

Mempersembahkan Tugas Sekolahmu
Ada ide lain: Pada awal tahun ajaran baru, atau kapan pun, pilihlah seorang kudus, santo atau santa, sebagai penolong istimewamu dalam belajar, dan mohon kepada mereka untuk menolongmu dalam belajar. Pada saat yang sama, buatlah niat untuk mempersembahkan aktivitas belajarmu demi kemuliaan Allah dan menggunakannya untuk menggenapi kehendakNya dalam hidupmu.
Buatlah ritual kecil: bawa buku-bukumu atau apapun yang akan kamu gunakan untuk belajar sepanjang tahun, dan letakkan di kaki salib atau patung kudus, sebagai lambang seluruh keinginanmu untuk menggunakan kegiatan belajarmu untuk melayani Allah. Jika mungkin, ambillah kartu bergambar santo atau santa yang telah kamu pilih sebagai pelindungmu dan selipkan di antara lembar-lembar bukumu untuk mengingatkanmu berdoa padanya memohon bimbingan selama kamu belajar.

Memanfaatkan Tugas-tugas Sekolah untuk Memperoleh Harta Spiritual
Akhir-akhir ini cuaca sering kali tidak bersahabat; kadangkala hujan deras seharian lalu tiba-tiba hari berikutnya matahari bersinar sangat terik. Perubahan cuaca itu kadang membuat kita merasa tak bergairah, belum lagi ketika harus menghadapi banyaknya tugas-tugas dan pelajaran yang membuat kita kewalahan. Bagaimanapun, tetap ada jalan untuk bertahan dalam tugas-tugas kita, dan pada saat bersamaan membantu orang lain dengan tetap merasa bahagia; mempersembahkan setiap tugas dan pelajaran bagi seseorang yang istimewa.
Pada sudut atas buku pelajaran atau buku tugasmu, tulislah nama seseorang yang kepadanya kamu ingin persembahkan tugas dan pelajaranmu itu. Bisa siapa saja – jiwa yang berada dalam api penyucian, teman atau saudara, pemimpin politik, BAPA yang Kudus, seseorang yang sedang sakit dan kesepian…
Pada saatnya, ketika kamu mengerjakan tugasmu, kamu akan termotivasi – bukan hanya untuk mengerjakan tugasmu, tetapi untuk melakukan yang terbaik karena kamu tak ingin “mengkhianati” seseorang yang kepadanya kamu persembahkan tugas-tugasmu itu.
Maka cobalah….siapa tahu, mungkin tahun ini adalah tahun ajaran terbaik bagimu!

Harta Rohani
Adakah hal tertentu yang tak kamu sukai? Apakah hari ini kamu harus mengerjakan tugas yang tak menyenangkan? Persembahkanlah itu sebagai persembahan bagi Tuhan, dan dapatkan harta rohani untukmu di surga!
Setiap hari dapat kamu persembahkan, khususnya bila pada hari itu kamu harus menjalani ujian atau tes. Kamu akan menemukan bahwa mempersembahkan seluruh hari kepada Allah membawa keajaiban, dan sungguh mengubah cara pandangmu terhadap tugas-tugas sekolah. Kadang kamu benar-benar tidak menyukai PR mu, tetapi kamu tetap mengerjakannya, maka menulis setiap kalimat, setiap kata dalam PR itu adalah kurban persembahan yang besar. Dengan melakukan hal-hal kecil ini akan membantumu mencapai surga. St. Theresia dari Lissieux menjadi santa dengan melakukan hal-hal kecil bagi Allah; dia memungut jarum yang jatuh ke lantai dan mempersembahkan apa yang dilakukannya itu demi “cintanya kepada Allah”. Dia mengatakan, “Segala sesuatu membawa kita kepada Yesus!”


Sumber artikel RG Teguh Raharjo di majalah Praba Februari 2008

Tidak ada komentar: